Imagine That part I
IMAGINE THAT
Author: NendenNurpujiHasanah
@Nenden_hasanah
Cast: EXO-K, you
Genre: Romance, fluff
Rate: T
Length: Twoshoot
Disclaimer: All the cast is not mine, but plot and story is pure mine :D
Aneyong :D sekarang saya sedang bagi-bagi gombal-gombal berhadiah.. hahaha
mangga lah tong lami-lami.. cekidoooottt
Happy Reading....
SUHO
Kau sedang duduk dibawah pohon
yang rindang sambil membaca buku kesukaanmu. Kau menguap, perlahan meletakkan
bukumu dan matamu terpejam, terhanyut belaian angin yang memanjakan kulitmu.
Kau hampir saja tertidur pulas, ketika kau merasakan sesuatu yang lembut
menyentuh pipimu. Kau membuka matamu dan mendapati seorang yang sangat kau
sayangi tengah mengukirkan senyum malaikatnya di depanmu.
“Aku membangunkanmu?” tanyanya
lembut seraya mengusap pipimu.
Kau menggenggam tangannya yang
berada di pipimu, dan tersenyum.
“Ani, Oppa..” jawabmu,
tersenyum tipis.
“Aku mencarimu.. jangan pergi
tiba-tiba lagi, ne?” ucapnya menghawatirkanmu.
“Mianhae… “ jawabmu menunduk.
Ia menarik dagumu, membuatmu
mau tak mau menatap sepasang iris hitam kecokelatan yang menatapmu dalam.
“Mianhae, aku mengabaikanmu
tadi…” katanya sambil merengkuhmu, membawamu kedalam pelukannya.
“Gwaenchanayo.. Suho oppa… Aku
mengerti kau sedang dalam keadaan genting tadi..” katamu sambil tersenyum.
Ia melepas pelukannya,
mendekatkan wajahnya ke wajahmu dan perlahan kau dapat merasakan sentuhan
lembut di bibirmu.
CHU~~
BLUSH!!
“Gomawo.. Saranghaeyo..” Bisiknya di
telingamu.
***
BAEKHYUN
Kau tengah terburu-buru
berlari disepanjang koridor sekolahmu, sambil membawa setupuk buku-buku tebal.
Tapi sialnya buku-buku itu sedikit menghalangi penglihatanmu, keseimbanganmu
tidak stabil karena berlari sambil membawa barang berat. Tubuhmu terhuyung dan
saat itu kau pasrah ketika kau tahu lantai dibawah siap menerima dirimu jatuh.
Kau memejamkan matamu erat
berharap jatuhnya badanmu tak terasa sakit. Tapi sekian lama menunggu, kau tak
juga merasakan sakit.
Perlahan kau membuka matamu,
dan mendapati seorang namja menatap cemas dihadapanmu.
“Gwaenchana?” tanyanya,
membuyarkan kekagetanmu.
“A, ah.. n..ne..” kau salah
tingkah mendapati wajahnya sangat dekat dengan wajahmu, dan tangannya melingkar
di pinggangmu.
“Tadi kau hampir saja jatuh…”
Katanya setelah melepaskanmu, dan memungut buku-buku yang berserakan di lantai.
“Ngh.. go.. gomawo… gomawo”
Kau membungkuk 90 derajat.
“Hm.. Cheonma…” Katanya seraya
tersenyum memperlihatkan smile eyesnya.
Kau terpaku. Sebelumnya kau
belum pernah bertemu namja ini.
“Kau mau kemana? Aku antar,
ne?” Ucapnya lembut.
“A..ah.. tidak usah..aku hanya
akan menyerahkan buku ini ke ruang guru..” kau gugup mencoba mengambil buku
yang telah selesai ia rapihkan.
“Ani.. aku yang membawa ini..
Kajja!” Katanya sambil berjalan mendahuluimu.
“Ah.. Tunggu..!!” kau
mengejarnya dan meminta padanya buku itu, tapi ia tak menggubrismu, hingga
kalian berdua sampai di ruang guru dan meletakkan buku itu di salah satu meja
disana. Kalian keluar setelah memberi hormat kepada para guru tentunya.
“Euh.. Go.. gomawo..” katamu
memecah keheningan.
“Hm…” ia mengangguk dan tersenyum
lagi.
“Byun Baekhyun imnida..” ia
mengulurkan tangannya dihadapanmu.
Kau menjabat tangannya, tapi
ketika kau akan melepaskan tanganmu, ia menggenggam tanganmu erat.
Kau tiba-tiba semakin gugup.
Namja itu menarik tanganmu dan
mendekatkan wajahnya ke wajahmu, nafasmu semakin tak bisa kau kendalikan.
“Aku.. selalu memperhatikanmu
selama ini…” bisiknya di telingamu. Dengan cepat ia mengecup pipimu, sangat
cepat. Dan langsung pergi meninggalkanmu yang mematung.
Kau menatap nanar pada
punggung itu yang semakin menjauh, sambil memegang pipimu yang masih terasa
panas.
“Byun Baekhyun..”
***
CHANYEOL
Kau berjalan sambil menunduk,
terus menunduk kerika kau menyadari ribuan pasang mata telah menyaksikan
kalian, kau, dan seorang namja yang berjalan didepanmu sambil menggenggam erat
tanganmu. Kau tak tahu akan dibawa kemana, langkahmu hanya mengikuti
langkahnya. Bukan hanya itu, kau merasa takut, karena, namja didepanmu ini
sedang marah, bisa kau rasakan dari genggman tangannya yang sangat erat dan
bergetar.
Kau terus mengikuti, dan ia
berhenti ketika sampai di atap sekolah.
“Apa yang kau mau?” tanyanya,
tubuhmu terkunci oleh tubuhnya, kau tak kuasa menatapnya. Ketika dengan segera
tangan besar itu meraih wajahmu dan mengangkatnya.
Kau membulatkan matamu,
mendapati segaris air mata telah jatuh dipipi namja itu.
“Ch..Chanyeol.. kau menangis?”
Kau mengusap pipinya yang dibasahi air mata itu. Kau menatap matanya dalam.
“Kubilang apa maumu, eoh?”
Tanyanya dengan suara parau.
“A..apa maksudmu?”
Tiba-tiba saja dia memelukmu,
kau bisa merasakan dadanya bergemuruh, kau tak membalas pelukannya, kau masih
mempertanyakan apa yang terjadi.
“Sudah kubilang.. jangan pernah
sekali-kali pergi sendiri.. tanpa aku disampingmu.. kau tahu? Kemarin aku
hampir gila mencarimu yang terpisah dijalan..” Ia mengeratkan pelukannya. Kau
tersenyum mengetahui maksudnya. Dan dengan lembut mengusap punggungnya.
“Aku tak apa-apa.. Chanyeol-ah…”
“Bagaimana jika kejadian itu
terulang lagi hah?” Ia semakin mempererat pelukannya padamu, tak ingin
membiarkanmu pergi.
“Itu takkan terjadi.. Karena
kau selalu disampingku..” kau tersenyum dalam pelukannya.
“Aku hanya tak ingin
kehilanganmu lagi” Katanya.
Kau melepaskan pelukannya dan
menatapnya dalam. Perlahan kau usap airmatanya dengan ibu jarimu.
“Aku takkan pergi darimu,
Chanyeol-ah” kau memberikan senyum termanismu padanya, mencoba menenangkan
namja yang sangat melindungimu ini.
Ia tersenyum penuh arti,
meraih dagumu dan memiringkan kepalanya sedikit untuk meraih bibirmu.
CHU~~
“Pokoknya kau tak boleh pergi
kemanapun sendirian.. arra?”
“Arraseo” jawabmu masih dengan
senyum termanismu, meski pipimu yang merona merah tak bisa disembunyukan.
Ia kembali menarikmu kedalam
pelukannya. Dan membisikan ‘saranghae’
***
D.O
Kau baru saja membuka matamu,
dan menyadari kau berada di kamarmu, kau mencoba untuk duduk sebelum kau
rasakan kepalamu pening, dan kau mengurungkan niatmu duduk, kembali merebahkan
kepalamu di bantal. Kau merasakan suhu tubuhmu hangat, kau menyentuh dahimu,
terdapat plester demam disana.
KLEK!
Kau menoleh ke asal suara itu,
bisa kau lihat seorang namja menyembul dari pintu kamarmu, menenteng nampan
berisi sebuah mangkuk dan segelas susu hangat. Ia mendekat kearahmu, kau senang
mendapatinya, ia melihatmu, tersenyum, dan duduk di tepi tempat tidurmu setelah
menyimpan nampan itu di meja nakas.
“Sudah bangun, Chagiya? Apa
istirahatmu nyaman?” tanyanya lembut sambil mengusap kepalamu.
Kau mengangguk dan tersenyum,
dan kaupun beranjak untuk bangun. Dengan sigap ia membantumu duduk, menahan
punggungmu sementara merapikan bantal di belakangmu, kau pun dengan nyaman
menyenderkan badanmu. Ia mendekatkan dirinya, seraya menyimpan tangannya di
dahimu.
“Syukurlah.. demammu sudah
turun..” Katanya lagi, dengan senyum yang masih merekah di wajahnya.
Ia melepaskan plester demam
itu, dan mengusap kembali dahimu, merapikan poni mu yang berantakan.
“D.O-ah.. “ kau menggenggam
tangan yang mengusap dahimu itu.
“Ne?” jawabnya lembut.
“Gomawo.. sudah merawatku.”
“Hem.. itu tugasku, chagiya…”
Jawabnya dan mengecup dahimu lembut, sangat lembut, kau memejamkan matamu
merasakannya.
Ia menyuapimu dengan bubur
buatannya, membersihkan bubur yang menempel di ujung bibirmu dengan ibu
jarinya.
“Ada untungnya aku sakit..”
Katamu sambil terkekeh kecil.
“Ha?” ia mengerutkan dahinya.
“Aku bisa merasakan bubur
buatanmu yang sangat enak ini.. haha..” jawabmu, ia tertawa mendengar
celotehanmu.
“Dan aku juga bisa merasakan
D.O yang sangat perhatian.. aku rela sakit kalau aku terus dimanjakan seperti
ini..”
“Aigoo… manja sekali chagiya
ku ini.. Tak usah sakit pun.. aku akan selalu perhatian padamu.. hehe” katanya
sambil mengacak pelan rambutmu.
Kalian berdua tertawa renyah,
mengobrol ringan, sampai buburmu habis, dan ia membereskan peralatan makanmu. Ia
hendak pergi ketika tanganmu menahannya.
“Hm? Waeyo chagi?” tanyanya
heran.
“Disini saja sebentar lagi…”
D.O menuruti keinginanmu dan
kembali duduk di tepi ranjang di sampingmu. Kau tentu saja ingin bermanja lebih
lama, ia membaringkanmu setelah menyuruhmu meminum obat. Mengusap kepalamu
lembut. Dan kau bisa merasakan kecupan lembutnya di dahimu lagi sebelum kau
terhanyut dalam dunia mimpi.
***
KAI
Kau dan Kai sedang bermain
playstation, kau kewalahan menghadapi namja itu. Ini kekalahanmu yang kesekian
kalinya semenjak memulai permainan sekitar satu jam yang lalu.
“Yayy! Aku menang lagi!!”
teriaknya kegirangan.
“Huh.. aku sudah tidak mau
main lagi!!” kau melemparkan stick PS dan menyenderkan badanmu kasar di
sandaran sofa.
“Ah.. kau! Ayolaah sekali
lagi.. level berikutnyaa…” katanya merajuk.
“Tidak! Main saja sendiri!!”
jawabmu kasar. Kau melihat Kai berbalik pada sticknya lagi dengan sedikit
menggerutu. Kau terkekeh kecil melihat tingkahnya yang menurutmu lucu.
Kai sudah kembali pada
gamenya. Kau memutar matamu bosan, meraih majalah yang ada di meja, membuka,
membolak-balik halamannya. Kau pun terhanyut di majalah itu. Kau mengambil
snack pocky stick dan memakannya sebatang. Kau masih berkutat dengan majalahmu.
Kau mengambil stick pocky
untuk kesekian kalinya, dan kau terkejut dengan Kai yang sudah menggigit ujung
pocky stick yang bebas sementara ujung satunya sedang kau gigit. Kau mematung
membelalakan matamu karena kaget. Kai bergerak menggigit stick pocky itu,
wajahnya semakin mendekat, kau hampir saja melepaskan pocky itu sebelum tangan
Kai menahanmu.
Dadamu berdebar hebat mendapati
wajah Kai sudah berada beberapa senti didepan wajahmu. Kau menatap mata Kai
yang sedang menatapmu tajam, kau tetap mematung, mata itu seakan menguncimu.
Tangan Kai yang sedari tadi menahan tanganmu, kini bergerak menyentuh kepala
belakangmu. Kau semakin tak bisa mengendalikan detak jantungmu.
Ketika stick pocky itu tersisa
beberapa senti lagi, Kai memejamkan matanya dan sedikit memiringkan kepalanya,
nafasmu memburu, kau memejam erat matamu, percuma berusaha untuk mundur karena
tangan Kai menahanmu.
Kres..
Gigitan terakhir Kai di stick
pocky, dan menyisakan sedikit yang masih tertempel di bibirmu. Tak lama kau
merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirmu, melumatnya pelan hingga stick
pocky yang sangat pendek itu terlepas dari bibirmu.
BLUSH!
Kai melepaskan bibirnya dan
menatapmu intens. Semburat merah tak dapat kau sembunyikan.
“Saranghaeyo…” Ucap Kai
setelah berbisik.
Matamu membelalak kaget, belum
sempat kau meresponnya Kai sudah menarikmu ke pelukannya.
***
SEHUN
Kau semakin mempercepat
langkahmu, ketika namja itu juga semakin mempercepat langkahnya dan
mensejajarkannya dengan langkahmu.
“Ya! Sehun! Biaskah kau
berhenti mengikutiku?!” kau membentaknya dan menatapnya kesal.
“Siapa yang mengikutimu? Kau
lupa eoh? Arah rumahku juga kesini!” jawab Sehun tak kalah keras.
“Ya! Kau pikir aku bodoh? Aku
tahu rumahmu sudah terlewat di beberapa blok yang lalu! Lalu apa ada alasan
lain selain mengikutiku hah?!” Kau tak kehbisan kata untuk melawannya.
“Y-ya! E-a..aku..” katanya
terputus. Ia menggaruk tengkuknya.
“Huh! Pabo!!” Kau mengumpat
kesal dan segera berbalik dan kembali berjalan cepat.
“Ya! Tunggu!” katanya seraya
memegang tanganmu.
“Ish! Apa lagi!!” kau kesal
dan berbalik.
Kau mendapatinya sedang
menatapmu dalam. Kau yang tadinya akan melemparkan segala umpatanmu padanya,
tiba-tiba mengurungkan niatmu melihat tatapan mata Sehun yang tajam.
“Y-ya.. kenapa melihatku
seperti itu?” kau gugup. Berdebar-debar juga jika dilihat seperti itu.
Kau merasakan genggaman
tangannya di lenganmu semakin erat.
“Kau… kenapa pulang duluan? Tidak
mau pulang bersamaku?” Tanyany adengan suara lembut tapi dalam.
“Pikirkan saja sendiri!” Kau
mencoba lelepaskan genggaman tangan Sehun di lenganmu. Tapi nihil, Sehun
menggenggamnya dengan erat.
“Aigo.. kau masih marah karena
kejadian tadi?” tanyanya.
“Kau pikir?! Bagaimana bisa
kau bertanya dengan ringan seperti itu hah? Kau melakukan lovely dovey saat
siaran radio waktu istirahat tadi dengan yeoja itu!! Biarpun hanya suara yang
ku dengar tapi kau tahu? Aku jijik mendengarnya! Lagi pula, apa itu! Yeoja itu
bilang ‘Sehun-ah, kau tampan sekali’, aku tahu dia menggodamu! Dan apa
reaksimu?! Kau meresponnya! Huh!” tegas kau panjang lebar. Bahkan bisa kau
lihat ia sedikit kewalahan menghadapimu, juga kewalahan menghadapi tatapan
orang-orang yang lewat mengingat kalian sedang berada di pinggir jalan saat
ini.
“Dan aku harus menelan ludah
pahit ketika teman-teman mengolok-olokku dengan ‘Kau dicampakkan Sehun!” katamu
makin mengeraskan suaramu. Kau tak bisa menahan air matamu saking kesalnya.
Sehun menarik lenganmu dan
memelukmu.
“Kau cemburu,hm?” tanyanya
lembut sambil mengusap rambutmu.
“……” Kau tak bisa menjawab
karena memang itu yang kau rasakan. Tapi kau terlau gengsi untuk mengakuinya.
“Dengar, aku sudah pernah bilang
kan kalau tak ada yeoja lain yang bisa menarik perhatianku selain kau.” Tanyanya
setelah melepaskan pelukannya.
BLUSH
“Jadi kumohon percayai aku..
aku takkan macam-macam.. “ sambungnya.
“Apa yang bisa aku percayai?”
tanyamu.
Sehun menghela nafas berat,
secepat kilat ia mengecup bibirmu.
BLUSH! BLUSH! BLUSH!
“Kau masih belum
mempercayaiku?” tanyanya. Tatapan matanya begitu mengintimidasi.
“Y-ya! Kau “ kau tidak bisa
melanjutkan kata-katamu, kau merasa malu dan kau bisa merasakan wajahmu panas
serasa ingin meledak.
Sehun masih menatapmu.
“A..aku percaya..” kau
mengatakannya sepelan munkin dan mengalihkan pandanganmu ke sembarang arah menghindari
rarapan mengintimidasi Sehun.
Sehun tersenyum, segera ia
menarik tanganmu, berlawanan arah dengan rumahmu.
“Ya! Mau kemana?!” Kau mencoba
menarik tanganmu.
“Aku akan memberikanmu sedikit
hukuman karena menyangsikan perasaanku!” jawab sehun sambil terus menarikmu. Setengah
berlari kau mengejar langkah kaki Sehun yang lebar.
“Lepaska akuu… aku mau pulang..!!”
“Setelah ini, kau akan kuantar
pulang…” jawabnya dengan senyuman yang terlihat puas. Melihat wajahmu yang
masih bersemu merah.
***
TBC
Nyaahahahahha....
haduh kursiku panas #apadeh
Oke deh author mau bertapa lagi di dorm EXO buat next part hheu
aaannddd the next part is EXO M!! yaaaayyy!! *heboh*
okeh reader tersayang *penjilat*
sampai jumpaaa...~~~~ RCL yoo :P
emang bikinnya d ats kursi???O.o
BalasHapusbhahaha ya Allah itu yg Kai bisa d ganti jd kyuhyun jg,flexibel ghaha
gak ada tao nya :D
BalasHapusitu kayak teaser ceritanya .... lawannya main mereka siapa sihhh???
itu bukan teaser, emang itu kumpulan cerita ficlet fluff. ceritanya singkat di satu waktu sekali tamat. semuanya punya bagian, moment yang dikedepanin.,
Hapusngga ada taonya soalnya ini di K
ya udah aku ganti jadi pantatkuu panas.. ngga enak,,
BalasHapusahaha
aduh itu aku mau jadi pockynya xixixi
makasih qaqa,,, nenden belajar alay :P